Sharing Session Karang Taruna Kota Metro x Komunitas Cakau: Komunitas Adalah Wadah Bagi Pendidikan Masyarakat
Komunitas adalah elemen penting pada sebuah kehidupan masyarakat. Pergerakannya dapat melahirkan ide-ide kreatif yang sustainable dan bisa di kerjakan secara kolektif sebagai bentuk usaha merawat warisan leluhur yakni gotong royong.
Keberadaan komunitas di Kota Metro bukan terhitung sebagai yang minim, di kota kecil ini, keberadaan komunitas bisa dibilang banyak. Biasanya komunitas bergerak mulai dari bidang pemberdayaan masyarakat, ekonomi kreatif, seni, musik, olah raga dsb.
Hari ini, Jumat (13/11) Karang Taruna Kota Metro adakan podcast eksklusif dalam edisi sharing session bersama Komunitas Cakau Kota Metro dengan pemantik Ari S selaku Wakil Presiden Komunitas Cakau dan Imam S sebagai Tukang Print Komunitas Cakau.
Sebagaimana hadirnya komunitas di suatu wilayah adalah biasanya mereka menampung gagasan-gagasan dari pemuda-pemudi dan bergerak kreatif dibanyak bidang untuk daerahnya. Komunitas Cakau sendiri tidak hanya bergerak di satu bidang saja, Imam S dan Ari S memaparkan tentang proses penyaluran keilmuan di sebuah komunitas, maka ada banyak kekreatifitasan yang terus mereka kerjakan seperti di antaranya terdapatnya kesenian, musik, literasi dll.
Berawal dari kegiatan pemuda-pemuda yang hobi nongkrong, mereka membuat sebuah wadah yang bernama komunitas cakau ini.
Banyak harapan yang disampaikan untuk pergerakan komunitas cakau ini ke depan, diantaranya ialah generasi-generasi selanjutnya dapat memunculkan ide-ide segar untuk berkembangnya komunitas cakau, sekaligus untuk kemajuan Kota Metro atau komunitas-komunitas lain yang ada di Kota Metro ini.
“Kita tahu banyak pemuda potensial di Kota Metro, akan tetapi jarang dari mereka yang mau bergerak. Barangkali ada banyak hal yang melatarbelakangi ini, seperti tidak adanya kaderisasi ataupun bekal dan wadah untuk berkreasi dan kesadaran pada personalnya.” Pungkas Imam
“Komunitas itu hadir sebagai wadah, komunitas tidak memiliki batasan-batasan tertentu seperti usia, tempat, dan ilmu. Banyak hal yang bisa diambil sebagai ilmu dan pengalaman dari komunitas itu sendiri.” Tutupnya.